Senin, 02 Januari 2017

CERITA KEJUJURAN DARI PERANG DUNIA PERTAMA


Kita tidak akan membicarakan tentang Kapten Robert Campbell jika ceritanya tidak seunik ini. Pada 1903 di usianya yang 18 tahun, Kapten Robert Campbell memulai karirnya di kedirgantaraan Britania Raya. Ia memimpin batalion pertama resimen East Surrey saat PD1 pecah. Juli 1914, Campbell dan prajuritnya dikirim ke kanal Mons-Conde di sebelah barat laut Prancis. Dia ditangkap dan terluka serius seminggu setelah serangan yang dilakukan pihak Jerman. Pasukan Jerman menangkapnya dan membawanya ke rumah sakit militer di Cologne, tempat di mana dirinya ditangani. Setelah sembuh, ia dibawa ke kamp tahanan di Magdeburg, Jerman.

Dua tahun setelah penangkapannya, dia mendapatkan kabar bahwa ibunya, Louise Campbell, mengidap kanker dan sudah kritis keadaannya. Ia memutuskan untuk menulis surat secara pribadi untuk Kaiser Wilhelm II, meminta untuk dibolehkan pulang untuk menjenguk ibundanya untuk yang terakhir kali. Campbell tidak pernah menyangka sang Kaiser menyetujui permintaan yang tidak biasa itu. Sang Kaiser membolehkannya pulang untuk dua minggu, dengan catatan ia nantinya harus kembali lagi ke kamp tahanan.

Campbell menerima syarat tersebut dan dilepaskanlah dirinya. Setelah tiba di Inggris Raya pada 7 Desember 1916, ia menghabiskan seminggu waktunya di kediamannya di Gravesend bersama ibu dan keluarga tercintanya. Setelah itu, ia kembali ke Magdeburg lagi untuk menjadi tahanan perang sebagaimana janjinya kepada sang Kaiser.Di lain pihak, dari kubu berlawanan, ada tahanan Jerman bernama Peter Gastreich yang tengah ditawan di Pulau Wight, mendapat kabar bahwa ayahnya sedang sekarat. Ia meminta izin absen untuk menjenguknya tetapi Departemen Bagian Penanganan Tahanan Britania Raya menolak usul ini.

Sejarawan Richard Van Emden, orang yang mempublikasikan sejarah unik ini, mengatakan kepada harian The Times, bahwa peristiwa itu adalah sebuah contoh kejujuran yang sangat tinggi dan sebuah perjanjian yang tidak biasa yang bahkan lebih tinggi derajatnya dari standar kode kekesatriaan pada masa itu.

Februari 1917, ibu Kapten Campbell dikabarkan meninggal saat ia masih menjadi tahanan. Di waktu tersebut, ia dan sekelompok tahanan lain berupaya menggali terowongan untuk kabur. Mereka berhasil, tetapi tertangkap dekat perbatasan Belanda dan dikirim kembali.

Kapten Campbell dibebaskan dari kamp di akhir perang dan dikembalikan ke Inggris Raya. Ia kemudian pensiun dari militer pada 1925. Dan kembali masuk lagi ke dalam resimennya ketika pecah Perang Dunia II pada 1939. Di kancah PDII ia berhasil selamat tanpa luka serius dan pada akhirnya meninggal dengan normal pada Juli, 1966 di usia 81.

Cpt. Robert Campbell

Kaiser Wilhelm II


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dengan segala hormat, silahkan berkomentar dengan sopan. mengingat sabda Rasulullah (SAW); "Bicaralah dengan kata-kata yang baik, atau tetap diam."