Minggu, 01 Januari 2017

ATTILA THE HUN: PRIA YANG PALING DITAKUTI, MATI KARENA MIMISAN


            Attila the Hun lahir sekitar tahun 406 di Pannonia, sebuah provinsi Kekaisaran Romawi yang sekarang adalah Transdanubia, Hungaria. Sejarah mengenal namanya sebagai pemimpin bangsa barbar paling sukses yang membawa nama Hunnic Empire (Kekaisaran Hun) meninggi ketika ia menggedor Kekaisaran Romawi di timur dan barat.

“Di sana, ditempat yang sudah kulewati, rumputnya takkan bisa tumbuh lagi.”
-Attila The Hun.

Saking ditakutinya Attila hingga dirinya mendapat julukan “The Scourge of God” alias Dewa Bencana, atau Bencana dari Dewa. Nama julukan yang ia dapat karena reputasinya yang selalu membuat jejak kehancuran kemanapun ia pergi. Ia dan adiknya, Bleda, dinobatkan menjadi penguasa Kekaisaran Hun pada 434. Keduanya fokus untuk memperkuat kekaisaran tersebut. Pernah mereka mencoba menembus Persia untuk memperluas negerinya, tetapi usaha mereka digagalkan oleh pasukan Sassanid. Kekaisaran Romawi Timur meminta perjanjian kepada Attila dan setiap tahun membayar upeti sebesar 700 pound emas. Setelah semua itu, Attila dan adiknya melanggar perjanjian tersebut dan meluncurkan serangan-serangan disepanjang Sungai Danube hingga ke Kekaisaran Romawi Timur itu sendiri. Setelah tahun 445, si barbar Attila membunuh Bleda dan menjadi komandan tunggal untuk seluruh pasukan yang tersebar dari sungai Rhine hingga Kaspia hingga pojok barat Cina.

            Attila menghancurkan Kekaisaran Romawi Timur dan Theodosius II dipaksa untuk menyetujui perjanjian damai yang mana ia akan memberikan 2.100 pound emas setiap tahunnya ke Attila. Selesai di timur, mata Attila kini memindai barat, menuju Prancis. Ia mengumpulkan pasukan sampai setengah juta orang dan menginvasi Gaul (Prancis). Setelah semua babak terlewati, akhirnya ia dikalahkan di Chalons pada tahun 451 oleh Aetius yang bergabung dengan orang Visigoth. Setahun setelah kekalahannya, yakni pada 452, ia mencoba lagi menyerang. Kini korban yang dipilihnya adalah Italia utara, memaksa Valentinian III untuk kabur meninggalkan Roma. Setelah sang Dewa Bencana itu memporak porandakan banyak kota di Italia utara, ia bertemu dengan Paus Leo I yang bertindak sebagai duta. Dan atas diplomasi tersebut, Roma pun tidak dirusak oleh Attila.


Dan seperti kata judulnya, Attila tidak mati di medan pertempuran melainkan mati karena mimisan. Ceritanya mengatakan; waktu itu ia sedang makan besar, merayakan pernikahannya dengan seorang gadis muda yang cantik jelita bernama Ildico, satu dari beberapa istri yang dipunyai Attila. Dan malam hari pernikahan di tahun 453 itu berakhir dengan kematian Attila. Bukan dibunuh si istri, kematiannya diduga karena tersedak darahnya sendiri setelah pesta berat. Tidak ada yang tahu di mana lokasi penguburannya karena mereka yang menyiapkan makamnya dibunuhi setelah prosesi pemakaman selesai. Setelah kematiannya, Kekaisaran Hun mulai runtuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dengan segala hormat, silahkan berkomentar dengan sopan. mengingat sabda Rasulullah (SAW); "Bicaralah dengan kata-kata yang baik, atau tetap diam."