Minggu, 01 Januari 2017

10 FAKTA YANG SERING TERLUPAKAN DI PERANG DUNIA PERTAMA





1.      Awal-awal dimulainya perang, Amerika Serikat belum bergabung dengan Inggris Raya dan Prancis. Untuk membawa Amerika Serikat masuk ke laga perang, agen Inggris menanam cerita-cerita provokatif di surat kabar Amerika Serikat untuk menanamkan kemarahan warga Amerika terhadap bangsa Jerman yang tidak bersalah yang tinggal di Amerika.

2.   Selama perang besar tersebut, ada sekitar 250.000 orang Jerman tinggal di A.S. mereka dipaksa untuk melakukan pendaftaran di kantor pos dan membawa kartu registrasi tersebut sepanjang waktu. Dari jumlah itu, 2.000 orang Jerman ditangkap dan ditaruh di kamp pengasingan. Banyak yang diasingkan ini adalah musisi dari orkestra. Di sebuah kamp, mereka malah bisa manggung ala Beethoven.

3.      Satu-satunya kubu sekutu yang tidak memberikan kondom ke pasukannya adalah Amerika Serikat. Hukum Comstock pada saat itu tengah ditegakkan, dan alat pengontrol kelahiran serta informasi tidak boleh dibawa serta untuk keluar negeri. Alhasil, sekitar 400.000 tentara Amerika Serikat mengidap penyakit kelamin menular.

4.  Manfred Von Richthoven alias Red Baron, memulai karirnya sebagai pasukan kavaleri lancer. Tetapi ketika unit ini dibubarkan, dia ditransfer ke korps sinyal. Hampir setahun dia menghabiskan hari-harinya menyambungkan kabel telegraf di sepanjang front barat, dan bahkan mendapat Iron Cross (3rd Class) untuk ini. Baru pada awal 1915 ia mendaftar di Imperial Air Service dan menjadi ace dengan menjatuhkan 80 musuh. Saat ia ditembak jatuh pada April 1918, pasukan Inggris Raya dan Australia menguburnya dengan upacara kehormatan militer penuh.

5.    Meskipun tidak ada gencatan senjata resmi selama perang dunia pertama, tetapi gencatan senjata sering terjadi. Yang paling terkenal dari semuanya adalah gencatan senjata Natal pada 1914, dimana pasukan Britania Raya dan Jerman keluar dari parit-parit mereka dan ngobrol satu sama lain di tempat bernama ‘No Mans Land’. Ada pula laporan yang mengatakan adanya perjanjian damai kecil-kecilan antara kedua kubu diantara 1915 dan 1916. Di beberapa parit, biasanya tentara mengadopsi strategi “live and let live”, yaitu mencoba untuk tidak menembak musuh agar musuh juga tidak menembak mereka. Hal seperti ini diatasi oleh para komandan dengan cara merotasi pasukannya di seluruh front dan dengan menggunakan propaganda.

6.     Saat menyerang parit-parit di sepanjang area No mans Land, terbukti perang menjadi mahal karena kedua kubu mempekerjakan banyak penggali untuk menggali terowongan guna menyusupi parit lawan, mengambil informasi dari lawan, maupun meledakkan tambang besar. Ledakan tambang selama perang pembuka di pertarungan Somme sangat luar biasa sehingga ledakan yang berada di Prancis itu konon bisa didengar oleh Perdana Menteri Inggris di London, 140 mil jauhnya.

7.   Saat tank diperkenalkan di medan tempur. Muncul dua tipe, yaitu yang menggunakan senapan mesin dan yang menggunakan meriam. Berikutnya tipe ini dipisahkan dengan nama ‘jantan’ dan ‘betina’. Di akhir perang dunia pertama, teknologi tank sudah dikembangkan, khususnya pada tank-tank Inggris yang mana mereka sudah menemukan point bahwa tank harus memiliki armamen lengkap dari meriam sampai senapan mesin. Untuk menghindari penyebutan tank banci, jadi istilah jantan dan betina pun dihilangkan.

8.     Tentara Inggris termuda, Sidney Lewis, umurnya baru 12 tahun saat ia bergabung dengan pasukan setelah berbohong tentang umurnya. Dan dia bukan satu-satunya. Ribuan bocah dibawah umur berbohong tentang umur mereka untuk bisa bertarung di front. Beberapa termotivasi oleh patriotisme, tapi kebanyakan justru menggunakan kesempatan perang ini untuk menghindari kehidupan yang keras.

9.    Stereotipe Perang Dunia 1 tentang Inggris adalah, bahwa pasukan Inggris pada masa itu merupakan “Singa-singa yang dipimpin oleh keledai”, merujuk pada tentara pemberaninya yang dipimpin oleh Jenderal-jenderal yang tidak berkompeten, yang malah tinggal bermil-mil di belakang front di suasana mewah. Fakta ini sepenuhnya adalah Hoax. Faktanya adalah kebalikan, Jenderal Inggris selalu ingin berada di front depan dan mereka memang tidak diperbolehkan berada di front karena mereka terlalu berharga untuk mati. Disamping itu, ada 200an Jenderal Inggris terbunuh, terluka atau ditangkap. Kebanyakan Jenderal Inggris mengunjungi front setiap hari, dan di pertempuran-pertempuran, mereka berada di medan tempur sama seperti perang saat ini.

10.   Istilah “Dogfight” berasal dari perang dunia pertama. Pilot pada masa itu harus mematikan mesin pesawat mereka dari waktu ke waktu untuk mencegah mesin agar tidak kepanasan dan rusak ketika pesawat harus belok dengan cepat di udara. Saat pilotnya menyalakan mesinnya lagi di tengah udara, suaranya mesin yang dihasilkan mirip seperti suara anjing yang menggonggong.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dengan segala hormat, silahkan berkomentar dengan sopan. mengingat sabda Rasulullah (SAW); "Bicaralah dengan kata-kata yang baik, atau tetap diam."