Kapal selam, secara original bukan berasal dari
Amerika Serikat. Penggunaan serangan bawah air telah dicatat semenjak zaman
Alexander the Great, dan desain kapal selam pertama bertanggal 1578. Untuk
ratusan tahun berikutnya, banyak yang ingin mendesain kapal selam guna berbagai
aktivitas, namun semua tidak berhasil—antara gagal atau tidak memiliki modal.
Barulah ketika Perang Sipil Amerika, kapal selam mulai muncul dan secara
efektif, digunakan dalam pertempuran. Baik pihak Union maupun pihak Confederacy
membuatnya.
Tepatnya
dinamai Alligator, kapal selam ini adalah yang pertama bertugas di Angkatan
Laut Amerika Serikat. Ia terbuat dari besi, rapi, dan merupakan kapal selam
pertama yang memiliki sistem pemurnian udara dan sistem pintu ganda agar
penyelam bisa keluar saat kapalnya masih dalam keadaan menyelam. Sebenarnya
misi kapal ini adalah untuk mengantar para penyelam untuk dekat ke posisi kapal
musuh agar mereka bisa menempelkan bahan peledak ke badan kapal lawan—kemudian
menyelam kembali dan menjauh dengan cepat sebelum kapal meledak. Sayangnya,
Alligator tidak pernah mendapatkan kesempatannya. Pada pelayarannya ke dermaga
Charleston, ia hilang di Cape Hatteras karena badai. Angkatan Laut, beserta National & Atmospheric Association, dan
Kantor Riset Angkatan Laut, masih aktif hingga kini untuk mencarinya.
USS. Alligator (wikipedia)
Bicara
tentang siapa penemunya, adalah Horace Lawson Hunley. Ia adalah pelopor untuk
membuat kapal selam pertama, dinamai The
Pioneer, pada 1862. Bersama kawannya, Baxter Watson dan James McClintock,
ia merespon permintaan Jefferson Davis untuk membantu melawan blokade Union
yang mengancam dermaga-dermaga selatan. The
Pioneer, seperti yang digambarkan oleh McClintock, terbuat dari besi dengan
tebal ¼ inci. Bentuknya seperti rokok dengan panjang 30 kaki dan berdiameter 4
kaki. Awak kapal tersebut tidak bisa melihat objek di dalam air dan mereka
menyetir kapal dengan bantuan kompas. Kapal tersebut diawaki 3 orang, dua dari
mereka bertugas untuk mengengkol baling-baling.
The Pioneer (wikipedia)
Saat
Union menjatuhkan New Orleans, trio pelopor itu sedang mengetes kapal selam
mereka dekat sana. Mereka memutuskan untuk menenggelamkan kapal tersebut di
Kanal New Basin, tetapi terlambat. Pihak Union sudah lebih dulu mendengar kabar
proyek mereka dan berikutnya, The Pioneer
pun dibawa oleh Union bersama dengan detail diagramnya dan
laporan-laporannya.
Hunley, McClintock dan Watson
memindahkan operasi teknis mereka ke Mobile, Alabama, untuk mengulang lagi
proyeknya. Sekarang, mereka mencoba menambahkan motor elektrik dan mesin uap ke
kapal selam barunya, tetapi gagal dan harus kembali ke sistem engkol
baling-baling. Versi ini dinamai Pioneer
II, dan memiliki tambahan dua orang kru ekstra, jadi ada empat orang yang
mengengkol dan seorang yang menyetir. Mereka mencobanya untuk melawan blokade
Union di teluk Mobile, tetapi kapal ini terlalu lamban. Ia kemudian tenggelam
tanpa awak, dan mungkin rongsokannya masih berada di sana, menunggu ditemukan.
Kapal
selam berikutnya adalah Hunley. Hunley adalah kapal selam militer pertama yang
berhasil menyelesaikan sebuah misi ofensif. Ia menenggelamkan USS Housatonic
yang berjarak lima mil di lepas pantai dekat pelabuhan Charleston. Hunley
didesain oleh trio Hunley-McClintock-Watson, namun disita oleh pihak
Confederate untuk digunakan di angkatan laut mereka. Pada peristiwa penyerangan
USS Housatonic itu, Hunley berhasil namun membuahkan kesalahan pula. Tujuannya
adalah untuk menembakkan torpedo, ia diengkol oleh delapan orang—yang duduk di
barisan di sepanjang badan kapal—sementara satu orang menyetir. Sebuah torpedo
dipasang di haluan kapal dengan tongkat panjang untuk mengamankan posisinya
dari badan Hunley sendiri. Peledak itu dipasangi pelatuk yang sistem kerjanya
mirip seperti senapan flintlock. Pelatuknya terhubung dengan awak Hunley
melalui tali yang amat panjang antara torpedo dengan kapal. Hunley memposisikan
kapalnya seperti hendak menyodok sisi badan kapal Housatonic kemudian melepas
tembakan torpedonya kemudian mundur. Pelatuknya memicu ledakan torpedo yang
meledak seperti senapan raksasa bawah air—ia sukses menenggelamkan Housatonic,
tetapi ia sendiri tidak selamat. Peneliti berselisih paham tentang kejadian
ini, bahwa Hunley hanya berjarak 20 kaki dari ledakan torpedo tersebut, dan
sapuan ledakannya mungkin telah membuat para awak tak sadarkan diri dan sesudah
itu mati karena tidak ada oksigen.
Kapal selam berikutnya adalah
CSS David, yang secara teknis sebenarnya bukan kapal selam, tetapi menyerupai
dan hampir tidak terlihat. Kapal ini tidak sepenuhnya berada di bawah air,
membuatnya menjadi “semi-submersible”. Ia merupakan perahu torpedo yang
mekanisme persenjataannya sudah sukses. Panjangnya 50 kaki dan ketika
beroperasi, hanya cerobong dan menara periskopnya saja yang bisa dilihat berada
di atas air sementara tanki pemberatnya berada di bawah air.
CSS. David
David sukses dalam serangan
pertamanya. Suatu malam pada Oktober, 1863, ia mendekati USS New Ironsides.
Kapten kapal New Ironsides melihat David dan menembakinya dengan shotgun tetapi
tidak kena. Kapal David menyelam dan maju ke depan, menyerang sisi kanan kapal
Ironsides pada bagian bawahnya. Walaupun ledakannya hanya merusak ketel kapal,
tetapi sang kapten New Ironsides memerintahkan awaknya untuk meninggalkan kapal
tersebut. Kesuksesan CSS David mengawali keputusan pihak Confederacy dalam
memesan lebih banyak kapal torpedo. Mereka memesan sampai 20 unit. Kebanyakan
dari itu disita oleh pihak Union saat Charleston dikuasai, dan nasib CSS David
pun tidak diketahui. Bagi sejarawan, kapal selam ini adalah misteri karena
tidak memiliki dokumentasi.
***Tambahan***
Selain Pioneer, ada juga kapal
lain bernama Bayou St. John yang pada saat rongsokannya diangkat, ia dikira
kapal Pioneer sampai akhirnya sejarawan menemukan perbedaan diantara keduanya.
Bayou St. John panjangnya 20 kaki sedangkan Pioneer 30 kaki. Ada pula fakta
yang mengatakan bahwa Bayou St. John sengaja ditenggelamkan bersamaan dengan
Pioneer dengan tujuan yang sama; Untuk menyembunyikannya dari pasukan Union
yang telah menguasai New Orleans.
Bayou St. John
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dengan segala hormat, silahkan berkomentar dengan sopan. mengingat sabda Rasulullah (SAW); "Bicaralah dengan kata-kata yang baik, atau tetap diam."